Sunday, 16 October 2011

My Experience about Vacuum Extraksi

Kintap,03 Agustus 2011
Siang itu entah kenapa aku merasa gag enak badan seperti masuk angin gitu. Ku minta suamiku untuk mengerik aku,puasa kali ini terasa banget perutku rasanya slemet-slemet,aku rasanya gag kuat untuk nerusin puasa akhirnya aku meminta ijin suamiku untuk buka puasa lebih awal hehe..biar hanya habis air kelapa segelas itu sudah melegakan rasa dahagaku.
Setelah sholat dhuhur,perutku rasanya mulas dan semakin mulas,apakah bayiku akan lahir??.. 
tapi aku belum mengeluarkan ciri2 orang yang mau melahirkan seperti keluar lendir darah merah ato pecahnya air ketuban..hmm yang ku rasakan hanya perutku sakit seperti masuk angin.
Pukul 14.30 WITA, kami memutuskan untuk turun gunung maklumlah tempat tinggal kami di tengah hutan sawit di atas gunung, dengan mobil perusahaan kami pun meluncur ke puskesmas kecamatan. BIDAN SUMILAH pun aku contact kalo aku turun ke kintap,jadi beliau langsung meluncur juga ke puskesmas.
pukul 15.00 WITA, aku udah berada di kamar bersalin,dan setelah bidan memeriksaku ternyata bersih tidak ada lendir ato pembukaan sama sekali,akhirnya kami di suruh menunggu 3 jam ke depan,jika memang belum ada pembukaan bearti hanya masuk angin biasa.
3 jam kami menunggu,selama itu aku merasa sakit perut karna aku di suruh tidur miring kiri sama bidan dan selama itu aku hanya bisa baca-baca do'a "hasbunallah wa nimal wakill nimal maula wa nimannasir" konon dengan baca lafadz itu bisa membantu mempercepat proses pembukaan, suami dan mertuaku juga ikut membaca lafadz " laillaha illa anta subhanaka inni kuntum minadzalimin" konon dengan membaca itu bisa mengurangi rasa sakit.
pukul 18.00 WITA,setelah 3 jam berlalu bidan pun memeriksa kembali dan subhanallah ternyata aku udah pembukaan enam..alamak cepetnya kata bidanku,tak lama kemudian aku sudah lengkap pembukaannya pada pukul 19.10 WITA, setelah itu proses mengejanpun mulai di lakukan jika perut sudah terasa sakit benar...
ayo pasti bisa..mengejan lagi..tarik nafas dalam-dalam..keluarkan dari mulut pelan-pelan..
Tak lama sekitar pukul 19.50 WITA bidan bilang kalo kepalanya sudah mulai kelihatan,proses mengejan terus ku lakukan tapi bayiku belum keluar juga.Semua orang merasa kasian dan takut melihat kondisiku yang semakin lemah karna perut kosong juga,maklum tadi siang hanya minum air kelapa buat batalin puasa hehe.. lha mau gimana lagi tiap kali suamiku nyuapin aku,perut ini rasanya gag mau terima dan akhirnya ku muntahin lagi sampai pahit mulut ini.
Aku merasakan sesak nafas,rasanya sesak sekali tiap kali bidan menyuruh aku tarik nafas dalam-dalam. Entah pukul berapa saat itu,rasanya aku sudah letih banget karna proses mengejan dan bayiku yang belum mau keluar, suami dan mertuaku terlihat sangat cemas dan takut akan kondisiku waktu itu.
Akhirnya sekitar pukul 22.00 kurang, aku dirujuk ke RS.Boejasin di Pelaihari, jarum infus masih menempel di tanganku sampai aku di angkat orang rame-rame naik ambulance dan meluncur ke Pelaihari yang jarak tempuhnya 3 jam dari kintap. Selama itu aku mengempit kepala anakku yang udah mulai kelihatan. Di dalam ambulance rasanya mata ini udah berat dan aku hanya bisa baca-baca syahadat dalam hati. Aku tidak tau apa yang terjadi di sekitarku saat itu,tapi kata mertuaku suaraku sudah terbata-bata dan sudah gag jelas seperti sakratul maut. Suamiku membangunkan aku jika mataku terpejam di dalam ambulance.
Sesampainya di Pelaihari,aku sudah tidak tau apa yang terjadi atas apa yang ku alami.. menurut cerita mertua dan suamiku aku langsung di bawa ke ruang UGD habis itu dilarikan lagi ke ruang bersalin,semuanya panik melihat kondisiku.
Antara sadar dan tidak sadar,aku melihat situasi di sekitarku yang ternyata di situ ada 5 orang yang mau melahirkan juga, semua merasa kesakitan. Aku pun tak tau apa yang ku rasakan lagi, kondisiku lemah sekali , selang oksigen pun telah menempel untuk membantu pernapasanku.Seoramg perawat menghampiriku dan memberikanku semangat "Yang kuat mbak ,dokternya sebentar lagi datang". Aku merasakan ada robekan di daerah mrs V ku, yang ternyata tanpa ku sadari telah di gunting "kress" oleh seorang Bidan.
Tak lama kemudian,datanglah dokter Spesialis kandungan yang di tunggu-tunggu dr. I MADE GEDE DARMA SUSILA,SPOG datang juga.
Suamiku kemudian di kasih 2 pilihan untuk proses lahiran "Caesar atau Vacuum Extraxi"???..
Melihat kondisiku yang sangat lemah,ia pun tak tega dan mengambil keputusan untuk "caesar" TETAPI saat dokter melihat kondisiku dan melihat calon bayiku yang sudah kelihatan kepalanya, dokter Made pun tidak berani untuk melakukan "caesar" karena akan menuai banyak resiko yang fatal. Akhirnya mau tidak mau Keputusan Final adalah " Vacuum Extraxi" , dengan segera dokterpun memberikan perintah kepada para perawat untuk mempersiapkan peralatan vacuum.
Suamiku memberikanku semangat pasti bisa dengan vacuum,terima kasih suamiku :-*
"Ayo bu..semangat pasti bisa..mengejan yang kuat",dokterpun memberiku support
Alhamdulillah dengan 4x mengejan kuat..bayi perempuan lahir dari rahimku. 
Tepat pulul 01.25 WITA,terdengar suara tangis yang memecah kesunyian malam.My baby di taruh di dadaku, ku pegang bayiku dan ku lihat  bayi mungilku ternyata bentuk kepalanya benjol ke samping kiri mungkin karena pengaruh dari alat vacuum itu.
Tak lama kemudian bayiku di bawa ke ruang bayi,suami dan mertuaku merasa lega karna situasi yang menegangkan telah terlewati. Di kamar bersalin aku masih menahan sakit karna perawat menjahit jalan lahirku dengan kasarnya,tanpa bius. Bayangkan betapa sakitnya kulit di tusuk jarum dan di jahit dengan benang sampai tiga lapis bagian dalam,tengah,dan luar. Mulutku di sumpal kain oleh perawat karna aku teriak menahan rasa sakit..Saaaakiittttnya bukan main dan rasa sakit itu berlangsung selama satu jam. Aku merasa lebih sakit di jahit daripada melahirkan.
Setelah proses penjahitan selesai, aku pun tak sadar diri,tertidur karna kelelahan.
Terima kasih ya Allah..Engkau telah mengAnugerahkan kami putri yang sangat cantik dan sempurna


* Kata mertuaku memang taun 2011 ini banyak yang mengalami masalah dalam kelahiran, Alhamdulillah putriku lahir dengan sehat dan sempurna,biar melalui proses vacuum aku masih merasakan bagaimana rasanya melahirkan seorang bayi dari jalan lahirku , masalahnya dari semua orang-orang yang pada waktu itu barengan mau melahirkan denganku ternyata mereka kebanyakab harus CAESAR karna mengalami kesulitan dalam melahirkan dan mereka semua sama melahirkan bayi perempuan. Dan hanya putriku yang memiliki ciri khas yaitu kepalanya benjol ke kiri  dan hanya aku saja yang melahirkan dengan vacuum karna dokter masih menilaiku aku masih kuat padahal badan ini sudah letih.
Alhamdulillah.. terima kasih ya Allah



No comments:

Post a Comment